Minggu, 24 Januari 2016

Teh Hijau - Sekilas Herbal

Negara-negara Timur Jauh telah mengenal manfaat kesehatan dari teh hijau dan menggunakannya sebagai obat tradisional selama berabad-abad. Saat ini, efek antioksidan yang sangat kuat dari teh hijau telah dikenal luas dan sangat populer di seluruh dunia.Berbeda dengan teh hitam umumnya, sebagian besar antioksidan pelindung yang dimiliki teh hijau dapat dipertahankan selamapemrosesan setelah panen. Teh hijau memiliki potensi antioksidan kuat karena teh jenis ini tidak melalui proses fermentasi sepertiteh lainnya. Antioksidan teh hijau tetap dipertahankan sampai saat dikonsumsi. Rahasia kekuatan antioksidan yang dimiliki ekstrak teh hijau terletak pada tingginya kandungan katekin yang secara kimiawidikenal sebagai senyawa polifenol. Teh hijau mengandung campuran beragam polifenol katekin yang menyumbang hingga 20-30% dari berat kering daun. Epigallocatechin-3 gallate (EGCG) adalah katekin utama dalam teh hijau dan merupakan antioksidanterkuat. EGCG memiliki kekuatan antioksidan berlipat ganda dibandingkan dengan antioksidan vitamin C atau E. Teh hijau dikenal memiliki sifat anti kanker yang telah terbukti dalam penelitian berbagai jenis kanker. Teh hijau dapatmenghambat karsinogenesis atau proses awal terbentuknya kanker di kulit, paru-paru, kerongkongan, lambung, hati, usus duabelas jari dan usus halus, pankreas, kolon, kandung kemih, prostat, dan kelenjar susu. Suatu studi klinis yang dilakukan belumlama ini menunjukkan adanya efektivitas EGCG dalam menginduksi kematian sel kanker darah (leukemia) dengan cara memicuproses bunuh diri sel kanker. EGCG menghilangkan 80% sel-sel kanker dalam sampel yang berasal dari pasien penderita kankerdarah. Mekanisme penghentian siklus hidup sel kanker tersebut tampaknya disebabkan oleh gangguan EGCG terhadap sinyalkelangsungan hidup sel-sel kanker darah. Studi ini memperlihatkan adanya kemungkinan penggunaan EGCG teh hijau sebagai obatalternatif alami tanpa racun, menggantikan kemoterapi beracun yang biasa dijalani pasien kanker darah. Suatu studi penelitian menunjukkan bahwa senyawa polifenol dalam teh hijau, khususnya EGCG, mampu menghambat angiogenesis(pertumbuhan tidak terkendali jaringan normal menjadi sel tumor). Studi tersebut membuat teh hijau dan EGCG berperan pentingdalam penelitian kanker karena angiogenesis merupakan tahap penting dalam menentukan keganasan dan penyebaran tumor padapasien kanker. Seperti cara kerja selenium, penghentian pasokan darah untuk sel kanker oleh ekstrak teh hijau merupakan suatujalan yang menjanjikan bagi terapi dan pencegahan kanker. Teh hijau juga dapat memberi harapan bagi pasien penyakit jantung. Suatu penelitian di Jepang memperlihatkan efek teh hijaudalam mengurangi penyakit arteri koroner. Tampak ada hubungan signifikan antara jumlah konsumsi teh hijau denganperlindungan tubuh terhadap penyakit tersebut. Peningkatan jumlah radikal bebas oksidatif dalam arteri merupakan ciri utamaberbagai bentuk penyakit kardiovaskuler. Penelitian menunjukkan katekin dalam teh hijau menghambat kerja enzim yang berperanmemproduksi radikal bebas pada sel pembuluh darah. Dengan melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidasi, katekin tehhijau membantu mencegah perkembangan penyakit kardiovaskuler. Teh hijau pun dapat menurunkan risiko aterosklerosis denganmenurunkan kadar kolesterol LDL, trigliserida, peroksida (radikal bebas yang merusak kolesterol LDL dan lemak tubuh lainnya), danfibrinogen (protein dalam darah yang berperan dalam pembekuan darah). Teh hijau juga dapat menurunkan rasio kolesterol LDL(buruk) terhadap HDL (baik) yang merupakan pelindung terhadap penyakit jantung.